Hasil Kerja Nyata Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Ahok

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta saat ini. Sebelumnya Ahok adalah wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Pak Jokowi (yang pada 2014 dipilih rakyat menjadi Presiden Republik Indonesia)
yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Selama menjadi wakil gubernur, Ahok dan Pak Jokowi bahu membahu berbagi tugas untuk membangun dan memperbaiki Jakarta. 

Sekarang ini sejak 2014 Ahok dan Pak Jarot sebagai wakil Gubernur saat ini bahu membahu membangun dan memperbaiki Jakarta. Banyak hal yang sudah mereka lakukan untuk Jakarta, beberapa di antaranya sangatlah tidak diduga dan bahkan tidak pernah dilakukan di masa lalu. 

Ahok dikenal sebagai Gubernur bertangan besi, tangan besi dilakukan kepada orang-orang yang mau membuat Jakarta rusak atau yang mau mencuri hak rakyat atau uang rakyat, seperti para koruptor atau tikus-tikus di DKI. Ahok berusaha membuat Jakarta menjadi kota yang nyaman dan bersih serta menyenangkan bagi warganya. Kalau kita lihat Ahok berupaya warga Jakarta mendapatkan kota yang bersih, mendapatkan tempat-tempat untuk bersantai gratis, meminimalkan banjir, memanusiakan angkutan umum, dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa hasil atau pekerjaan yang sudah dilakukan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta :

1. Membentuk pasukan oranye di bawah Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU DKI. 






Pasukan oranye berjumlah 15.000 orang yang dibentuk pada 15 Agustus 2015. Pasukan oranye ini adalah pasukan atau pekerja-pekerja yang bertugas untuk membersihkan prasarana dan saran umum di DKI Jakarta seperti saluran air (got dan gorong-gorong), sungai dan kali, jalan, pasar, trotoar, dan sebagainya. Pasukan pekerja ini digaji dengan upah yang layak yaitu sebesar UMP DKI Jakarta yaitu sebesar Rp 3,1 juta. 

Pasukan oranye sejak dibentuk telah kelihatan hasil kerjanya, Jakarta sekarang terlihat lebih bersih baik di jalan, trotoar, taman, gorong-gorong dan sungai. Hasil lainnya terlihat dari banjir di DKI Jakarta yang semakin berkurang, kalaupun ada banjir akan cepat surut karena saluran air yang bersih tidak tersumbat oleh sampah seperti di masa lalu.

2. Menyediakan taman-taman umum untuk warga Jakarta

Sudah kita saksikan, sekarang ini mudah kita jumpai taman-taman di sekitar kita di DKI Jakarta. Dulu kita sulit menemukan taman di lingkungan kita untuk sekedar bersantai atau tempat anak bermain. Sekarang di setiap sudut-sudut yang dulunya tidak terpakai dijadikan taman untuk warga Jakarta. Contohnya di daerah Sunter, Plumpang, dan yg besar adalah Taman Waduk Pluit. Warga Jakarta seperti mendapatkan hiburan gratis di daerahnya di tengah padatnya aktivitas di Jakarta. Dengan adanya taman, warga bisa melihat tanaman-tanaman hijau dan duduk-duduk santai menikmatinya, anak-anak bisa bermain juga di taman ini, hal ini bisa mngurangi stres warga Jakarta.

3. Membebaskan Lahan Bantaran Kalijodo

Kalijodo Dulu


Daerah Kalijodo adalah sebuah hal yang jadi legenda dalam hal yang kurang baik di masa lalu. Kalijodo ini dikenal dengan tempat prostitusi yang besar di Jakarta. Walau tidak semua warganya terjun di bidang prostitusi, namun mereka semua menduduki lahan yang sebenarnya dimiliki oleh Pemerintah DKI Jakarta, yang seharusnya jadi daerah kosong atau terbuka hijau. Karena kalijodo ini tepat berada di pinggir kali yaitu Kalijodo. Entah mengapa selama ini berbagi GUbernur tidak "bisa" membebaskan lahan tersebut. Namun di masa peerintahan Presiden Jokowi serta Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta daerah ini berhasil dibebaskan apada februari 2016  dan penduduknya dipindahkan ke daerah atau rumah susun yang layak. Ini sebuah prestasi yang bagus juga bagi Ahok. 

Bantaran Kalojodo sekarang


Sekarang Kalijodo sudah berubah drastis, dari yang dulunya tempat "hitam" dan kumuh, sekarang menjadi taman bermain dan ruang terbuka hijau. Sekarang di Kalijodo dibangun jogging track, taman,  lapangan futsal dan lain-lain. Hal ini bukan saja bermanfaat bagi warga Jakarta namun juga memprindah kota Jakarta.

4. Membebaskan daerah Kampung Pulo. 

Kampung Pulo di Jakarta Timur dekat kampung Melayu dikenal sebagai wilayah pemukiman padat yang sering dilanda banjir saat musim hujan. Daerah ini tepat di bantaran kali Ciliwung. Daearh ini sebenarnya bukan diperuntukkan untuk pemukiman. Tapi entah mengapa sejak dulu banyak warga menempati daerah pinggir kali ciliwung ini menjadi tempat tinggalnya. Ketidaktegasan di masa pemerintahan lampau atau ketidak pedulian akan pentingnya daerah pinggir sungai untuk dikosongkan agar aliran sungai lancar membuat di masa lalu daerah ini rutin tergenang banjir. Di masa pemerintahan Ahok yang melanjutkan pemerintahan Gubernur sebelumnya yaitu Pak Jokowi, Ahok dengan sedikit ketegasan berhasil membebaskan lahan bantaran sungai Kampung Pulo ini pada Agustus 2015. Pembebasan lahan ini bukan tanpa solusi, semua warga eks kampung pulo dipindahkan ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI yang nyaman dan tidak terkena banjir. Semua ini dilakukan demi ketertiban dan kenyamanan semua warga DKI. Sekarang wilayah ini tidak lagi terkena banjir. Kalaupun air sangat besar debitnya, air akan cepat surut.

5. Membangun Transportasi Umum Ibukota Jakarta yang Layak

Bis Trans Jakarta
Hasi
Interior Bis TransJakarta terbaru

Bis sedang Trans Jakarta
Di masa lampau yang juga saya rasakan, transportasi umum di Jakarta sangat jauh dari layak. Warga Jakarta disuguhkan transportasi yang sangat buruk kualitasnya. Bis-bis umum terlihat banyak yang reot dan tua, bis-bis ini juga membuat polusi ibukota semakin buruk karena gas buangnya yang sangat kotor. Bangku-bangku bis di jakarta dulu sangat menyakitkan, keras dan tanpa jok busa sama sekali, khususnya di bis-bis yang ukuran sedang dan bis-bis besar bertarif murah. 

Sekarang ini Ahok berusaha menyediakan bis-bis transjakarta yang lebih berkualitas, bis yang disediakan sekarang kualitas dunia. Bis-bis transjakarta tidak hanya yang berukuran besar, tapi juga disediakan bis-bis Transjakarta ukuran sedang yang sangat layak dan berp[endingin udara. Bis transjakrta juga buan hanya di pusat ibukota, namun juga disediakan transjakarta yang menghubungkan kota-kota kesil pinggir jakarta dengan Ibukota Jakarta. Hal ini memudahkan warga luar Ibukota yang setiap hari beraktivitas dan bekerja di Jakarta.

6. Pasukan Ungu

Pasukan Ungu DKI Jakarta
Pasukan terbaru milik Pemprov DKI yang dibentuk Ahok adalah pasukan ungu. Pasukan Ungu adalah pekerja yang bertugas untuk mendampingi dan membantu para orangtua terlantar ataupun penderita dimensia. Pasukan ungu ini terdiri dari dokter, perawat, kader dari Dinas kesehatan, relawan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI), dan petugas pelayanan pengawasan dan pengendalian sosial (P3S) Dinas Sosial. Pasukan ini siap sedia memberitahukan dan membawa orangtua yang terlantar atau para penderita dimensia atau Alzheimer yang tidak mendapat perawatan yang layak untuk dibawa ke Panti milik Dki Jakarta. 
Hal ini sebuah inovasi yang jarang terjadi di Indonesia, pemerintah memperhatikan orang-orang tua terlantar dan para penderita dimensia, mereka ini sangat membutuhkan pertolongan dalam menjalani hidupnya. 

Itulah beberapa hal yang jadi pencapaian kerja dari Ahok Gubernur DKI Jakarta, yang akan menjadi prestasi Ahok seandainyapun beliau tidak terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017. Pertanyaannya, akankah program-program dan hasil yang dicapai oleh Gubernur Ahok ini akan terjaga atau lestari jika Ahok tidak lagi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta? Ahok bekerja dengansungguh-sungguh untuk melayani warga Jakarta dan membuat Jakarta menjadi Ibukota yang layak huni dan bisa bersaing atau sejajar dengan Ibukota Negara lain di dunia, sekarang ini dalam proses kesana. Akankah orang lain akan berpikiran yang sama atau mempunyai agenda lain? Semoga Pak Ahok bisa terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta nanti.

NB: Jika ada hal lain yang dicapai Ahok selama ini yang belum tercantum di atas, silahkan tambahkan di comment, terima kasih :) Silahkan share untuk jadi informasi kita semua.

Load disqus comments

0 comments